Jadi gini ceritanya, saya sedang silaturahmi ke tempat seseorang (ciiieeeeee seseorang?hehe). Dan sepertinya masih banyak waktu, daripada dibuang percuma waktunya mending jalan-jalan deh. Menentukan jalan-jalannya ke mana juga masih bingung, akhirnya saya menyebutkan keinginan saya untuk ke Curug Pitu. Selepas itu, pergilah kami ke curug pitu. Kalau mendengar kata curug pitu pasti tidak asing lagi, karena banyak sekali nama curug pitu di berbagai daerah. Contohnya curug pitu yang ada di kabupaten Banyumas dan ada juga Curug Pitu yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Curug pitu yang saya bicarakan kali ini bukan curug pitu kedua-duanya, melainkan Curug Pitu yang berada di desa Badak kecamatan Belik Kabupaten Pemalang provinsi Jawa Tengah.
 |
Pesona curug pitu |
Langsung saja ya....
Akses yang kami lalui menuju curug pitu masih sama dengan akses jalan untuk menuju curug jajar atau curug sejajar. Curug pitu ini masih satu komplek dengan curug sejajar. Sesampainya di tempat parkir saya langsung berjalan menuju curug pitu. Dalam perjalanan menuju curug pitu ini, kali pertama kita akan disuguhi oleh indahnya curug jajar sebagai gugusan air terjun yang indah yang ada di selatan kabupaten Pemalang ini. Iya, saya sudah pernah ke sana sebelumnya dan menulis mengenai ketertarikan saya terhadap curug jajar ini.
 |
Suguhan pertama saat menuju curug pitu adalah keindahan Curug Sejajar |
Setelah itu saya bertanya pada pedagang yang menjajakan minuman dan jajanan yang ada di sekitar curug jajar. Wah, sekarang sudah ada pedagang di sana, padahal sebelum saya menulis artikel tentang curug jajar, curug ini masih sepi loh.hehe. Saya bertanya di mana letak curug pitu, dan ternyata masih sangat jauh sekitar satu jam setelah curug jajar. Ohh tidak, ternyata masih sangat jauh perjalanan mbolang kali ini. Akhirnya dilanjutkanlah perjalanan ini, dengan berbekal niat yang sempurna apapun rintangannya akan saya lalui sampai bisa bertemu dengan curug pitu. Dengan menyusuri jalan setapak yang menanjak dan menurun, kami ternyata salah jalan. Ada petani yang bertanya pada kami akan ke mana tujuan kami. Akhirnya dengan kebaikan hatinya, petani itu menunjukkan jalan menuju curug pitu. Tapi sayangnya petani tersebut tidak mengantar kami sampai tujuan akhir, hanya setengah jalan saja. Petani itu memperlihatkan kenampakkan curug pitu dari kejauhan. Berikut adalah kenampakan curug pitu dari kejauhan yang di zoom dari kamera ponsel sederhana milik saya.
 |
Kenampakan Curug Pitu dari kejauhan |
Setelah itu kami mencari jalan sendiri menuju curug pitu sampai benar-benar pesimis untuk melanjutkan perjalanan, apalagi ditambah cuaca sudah semakin mendung. Kami takut karena hanya kami berdua yang melakukan perjalanan menuju curug pitu ini.
Setelah berjalan sekian jauh kami menemukan persimpangan jalan, dan kami bingung akan melangkahkan kemana kaki ini. Kami putuskan untuk belok ke kiri dan turun ke bawah. Benar-benar perjalanan yang cukup melelahkan. Sesampainya di bawah kami hanya menjumpai sungai kecil yang aliran airnya juga cukup kecil tetapi sangat segar ketika air itu menyentuh kulit telapak kaki ini. Sepertinya memang kita salah jalan, akhirnya kami telusuri sungai kecil ini dan menemukan sebuah curug kecil yang rendah.
 |
menelusuri sungai |
 |
Curug pertama yang kami temui |
Karena sudah tidak tahu harus lewat mana untuk mencari curug pitu, kami akhirnya nekat menelusuri sungai kecil ini dan naik curug pertama yang kami temui. Setelah naik curug kecil tersebut, kami menemukan sebuah curug lagi yang sedikit lebih tinggi dari curug pertama ini.
 |
Curug kedua yang kami temui |
Dari curug kedua yang kami temui ini rasanya sudah benar-benar pesimis untuk melanjutkan perjalanan. Sudah sejauh ini belum juga menemui curug pitu. Kami pun berdiskusi lama apakah akan melanjutkan perjalanan ataukah pulang kembali dengan kekecewaaan. Dan diputuskanlah kesepakatan bersama untuk meneruskan perjalanan. Iyaaa, kami nekat lagi menaiki curug yang kedua ini. hehe. Dan kami menemukan curug lagi setelah curug kedua ini.
 |
curug ketiga yang kami temui |
Sampai sini rasanya kami sudah sangat lelah, kami istirahat duduk sejenak sembari menikmati gemercik air yang menyegarkan. Rasa lelah kami mendorong kami untuk pulang kembali karena kami rasa tidak dapat menemukan curug pitu sebagai tujuan kami mbolang kali ini. Tetapi seseorang yang menemani saya mbolang saat itu tidak menyerah. Dia menyuruhku tinggal di tempat istirahat lalu naik ke atas untuk memastikan apakah ada curug lagi setelah curug ketiga yang kami temui. Hey, dia turun lagi untuk memanggilku dan berteriak kalau curug tempat tujuan kami hanya satu langkah lagi setelah curug ketiga yang kami temui ini. Saya langsung bersemangat untuk melanjutkan langkah kaki ini kembali. Hmmm, rasanya perjuangan sekali untuk bisa mencapai curug pitu, saya pun akhirnya naik bak atlet panjat tebing mencari sebuah pijakan untuk sampai ke atas. Pijakan demi pijakan saya lalui dan di atas sana sudah ada tangan yang menggenggam tangan saya untuk sampai pada tujuan kami yaitu curug pitu. Akhirnyaaaaaaaaa dengan perasaan yang terkagum-kagum bercampur rasa lelah yang menyelimuti kaki kami. Kami menemukan curug pitu yang sangat indah. Benar-benar surga yang tersembunyi, sampai-sampai kami hampir pesimis mencarinya. Tetapi segalanya terbayar oleh keindahan nun luar biasa yang dimiliki curug pitu ini.
 |
Curug Pitu |
Pembaca pasti sudah dapat menebak apa yang sedang terlintas di pikiran saya? hehe. Iya, seperti biasanya saya ingin memperlihatkan hasil dokumentasi saya dari perjalanan saat berangkat hingga dapat menemukan curug pitu ini.
 |
Surga tersembunyi "Curug Pitu" |
Selesailah mbolang kami ke curug pitu. Benar-benar surga yang tersembunyi, masih sangat hijau, asri, terdengar gemercik air di kesunyian, dan air yang sangat segar. Perjalanan sepanjang 6 km terbayar oleh indahnya air terjun yang berada di desa Badak ini. Tidak hanya curug pitu, tetapi banyak sekali gugusan curug yang indah mengaliri desa Badak ini. Badak benar-benar surganya curug. Perjalanan kami terlihat rempong ya? itu karena kami tidak tahu arah menuju curug pitu. Di sana tidak disediakan petunjuk arah untuk menuju curug ini. Saran saya untuk pengelola curug ini, sebaiknya disediakan petunjuk arah menuju curug pitu agar pengunjung yang bertujuan mengunjungi curug ini tidak kebingungan.